IMAN DAN TAQWA

Assalamu’alaikum wr wb




Khutbah Haajjah














Allahumma solli wasallim wa barik’ala Muhammad wa’ala alihi wasohbihi ajma’in

Kolallahu Ta’ala fil quranul karim Audzubillahi minasyaithon arrajiim bismillahi Arrahmani Arrahim





Hadirin Rohimakumullah,
Mari sejenak kita merenung, tentang hari hari yang sudah kita lewati, tahun ke tahun yang telah kita jalani, sampai kita pada keadaan seperti sekarang ini, sudah seberapa besarkah keimanan dan ketaqwaan kita mewarnai gerak langkah hidup kita di dunia yang fana ini, jangan-jangan dosa dan kemaksiatan yang lebih dominan, naudzubillahi min dzalik.

Hadirin Rohimakumullah,
Keimanan dan ketaqwaan dapat mengundang keberkahan baik di dunia maupun diahirat nanti. Sedangkan sebaliknya inkar dan ma'siat berarti mengundang musibah baik di dunia maupun di akhirat.
Dalam ayat yang sy bacakan di atas, Allah SWT menyatakan janji dan ancaman-Nya berkaitan dengan perilaku manusia yang bisa mengundang keberkahan maupun musibah yang terjemahannya sebagai berikut:

"Jikalau sekiranya penduduk negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami), maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya."
QS.7.Al-A'raf: 96

Hadirin Rohimakumullah
Ketetapan Allah SWT pada sebuah negeri agar diberkahi yaitu dengan Iman dan Taqwa, merupakan syarat mutlak yang tidak dapat ditawar. Ketika penduduknya tidak mau beriman dan bertakwa, saat itulah Allah menurunkan azabNya pada penduduk negeri tersebut.
Iman dan Taqwa ibarat anak kunci yang memudahkan membuka gemboknya. Imam asy-Syaukani mengibaratkan “Kami mudahkan berbagai kebaikan dari langit dan dari bumi untuk mereka, sebagaimana mudahnya membuka pintu-pintu yang terkunci dengan membuka pintu-pintu tersebut”.
Namun, azab atau siksa akan diturunkan Allah SWT manakala dua hal itu diabaikan.

Apa itu Iman dan apa itu Taqwa ?
Tentang iman, Sayyid Qutub dalam tafsir fi Dhzilalil Qur’an menyatakan “keimanan pada Allah berarti memerdekakan seorang hamba dari penyembahan pada hawa nafsunya dan penyembahan pada hambaNya yang lain.
”Sedangkan tentang takwa, Imam Jalaluddin al-Mahally dalam tafsir jalalain menyebutkan “Takwa yaitu melaksanakan perintah-perintah dan menjauhi berbagai larangan Allah, demi menjaga diri mereka dari api neraka.”

Hadirin Rohimakumullah
Bencana dan musibah yang silih berganti terjadi di negeri ini mestinya menjadi peringatan agar kita memperbaiki keimanan dan ketaqwaan serta menjauhi kemunkaran dan maksiat.

Dalam (QS AS-Sjadah ayat 26) Allah mengingatkan kita:
“Dan tidakkah menjadi petunjuk/peringatan bagi mereka, berapa banyak umat sebelum mereka yang telah Kami binasakan sedangkan mereka sendiri berjalan di tempat-tempat kediaman mereka itu. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah). Maka apakah mereka tidak mendengarkan?”

Hadirin Rohimakumullah
Marilah kita sama2 meningkatkan keImanan dan Ketaqwaan kita kepada Allah SWT agar pintu pintu keberkahan dibukakan Allah dari langit maupun dari Bumi.
Dan Marilah kita jauhi kemunkaran dan kemaksiatan, agar kita terhindar dari azab musibah dan bencana.

Demikianlah uraian singkat yang dapat saya sampaikan, mohon maaf atas segala kekurangan.
Sebelum ditutup izinkan sy menyampaikan sebuah ramalan Rasulullah tentang kondisi yang akan terjadi pada sebuah negeri, dalam (H.R. Ibnu Majah dari Abu Hurairah) Rasulullah bersabda:

Akan menimpa manusia tahun-tahun penuh dusta. Dimana pendusta dibenarkan dan yang benar didustakan, si pengkhianat diberi amanah dan si jujur dikhianati. Pada masa tersebut, si Ruwaibidhah pandai mengumbar kata-kata.
Para shahabat bertanya, ya Rasulullah, siapa Ruwaibidhah itu? Rasul menjawab, Adalah manusia bodoh yang memegang jabatan publik.

Barakallahu li walakum
Assalamu’alaikum wr wb

(dari beberapa sumber yg saya lupa alamat dan penulis sumbernya, mohon maaf atas kelalaian ini) 
bahan kultum di Mesjid AlAsy'ary UNISBA
Kamis, 17 November 2016
#pertama

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MENJADI RESELLER/BERDAGANG ALA RASULULLAH

TRAVELING DALAM PERSPEKTIF ISLAM

KEUTAMAAN SALAT JUMAT